BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi
yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat
sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai tenaga, serta untuk melindungi tubuh
dari serangan penyakit, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi
bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh.
Penelitian dibidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian
mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan
menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan
nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended
Daily Allowance (RDA).
1.2
Tujuan
Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah
menyelesaikan makalah ini, mahasiswa di harapkan mampu memahami konsep dan
mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan dewasa (Adult Nursing).
1.2.2 Tujuan
Khusus
Setelah
menyelesaikan makalah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1.
Memahami pengertian
kebutuhan nutrisi (NGT)
2.
Mampu mengaplikasikan
tahap kerja dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT)
3.
Memahami
penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT)
4.
Memahami perhitungan
IMT (Indeks Masa Tubuh)
5.
Memahami pengertian GDS
(Gula Darah Sewaktu)
1.3
Metode
Penulisan
Metode penulisan
yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah mengambarkan, memaparkan
serta mensimulasi apa yang telah kami dapat dan telah kami pelajari sebelumnya
dari berbagai sumber yang telah kami padukan menjadi satu rangkaian berdasarkan
hasil pemikiran kelompok agar para mahasiswanya dapat mengerti dan memahami
tentang salah satu mata kuliah yang kami sajikan.
1.4
Sistematika
Penulisan
BAB I
Terdiri
dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan
BAB II
Terdiri
dari Pengertian (NGT), Penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT), tahap
kerja pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT), penghitungan IMT (Indeks Masa Tubuh),
dan gula darah sewaktu.
BAB
III
Bab
ini berisi tentang tahap-tahap pemasangan, perawatan dan pelepasan NGT
BAB IV
Terdiri
dari kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1
Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Tubuh manusian terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Nutrisi
berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses
dalam tubuh sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktifitas
tubuh, membentuk strukstur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai
kimia di dalam tubuh.
2.2
Status Nutrisi
Pemecahan
makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan faktor penting dalam menentukan status
nutrisi. Keseimbangan Energi
Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Enert
Keseimbangan
Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau
Pemasukan
Energi = Total Pengeluaran Energi (Panas + kerja +energi simpanan).
1.
Pemasukan Energi
Pemasukan
energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan
merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian
dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori juga disebut satu kalori
besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1
kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1 K atau sama dengan 1.000
kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
2.
Pengeluaran Energi
Pengeluaran
energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-support jaringan dan
fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat
seperti adenosin triphosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Energi
untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam, Berdiri
= 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176 kal/jam,
Melukis 400 kal/jam.
Jika
nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi
keseimbangan negative (-) sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini akan
berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jiak pemasukan lebih banyak
dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan
energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
3.
Basal Metabolisme Rate
Basal Metabolisme Rate adalah energi
yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh
seperti pergerakan jantung, pernapasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar
tubuh.
Kebutuhan
kalori basal dipengaruhi oleh :
a.
Usia
b.
Jenis Kelamin
c.
Tinggi dan Berat Badan
d.
Kalainan endokrin
e.
Suhu Lingkungan
f.
Keadaan Sakit
g.
Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik
status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body
Weight (IBW).
a)
Body Mass Index (BMI)
Merupakan
ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan
berat badan (over weight) dan obesitas.
Cara menghitung berat badan ideal Body Mass Index,
mengacu pada rumus untuk menghitung berat badan ideal menurut Body Mass Index Body mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT)
merupakan penghitungan berat badan ideal yang didasarkan pada rumus:
IMT (BMI) = Berat Badan (Kg)
(Tinggi
badan(m))2
Apabila
index tersebut sudah didapat dari perhitungan diatas, langkah selanjutnya adalah dengan mencocokkan kriteria
berat badan anda berdasarkan kriteria kriteria IMT/BMI menurut versi WHO (World
Health Organisation):
1.
BMI < 18.5 berarti badan
kurang ideal, perlu lebih banyak olahraga dan makan makanan padat kalori
dari jenis complex carbohidrat.
2.
BMI 18.5 – 22.9 berarti berat badan
kamu ideal, tetap jaga pola makan dan olahraga secukupnya.
3.
BMI 23 – 24.9 bearti berat
badanmasih tergolong normal-ideal mendekati obesitas, perlu memperbaiki pola makan
dan perbanyak olahraga.
4.
BMI 25 – 29.9 berarti di ambang
batas obesitas, kondisi bahaya, segera ubah kebiasaan makan dan kembali ke gaya hidup sehat.
5.
BMI >= 30 berarti udah berada di
level obesitas, lakukan diet
dan perbanyak olahraga untuk membakar lebih banyak kalori dan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.
b)
Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan
perhitungan barat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan
ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi
10% dari jumlah itu atau pada remaja dan dewasa adalah
BBI = Tinggi badan (cm) – 100 X 10%
4.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a.
Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan
lain-lain.
b.
Kegiatan mekanik oleh otot
c.
Aktivitas otot dan syaraf
d.
Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormone.
e.
Sekresi cairan pencernaan
f.
Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
g.
Pengeluaran hasil sisa metabolisme
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a.
Peningkatan Basal Metabolisme Rate (BMR)
b.
Aktivitas tubuh
c.
Faktor usia
d.
Suhu Lingkungan
e.
Penyakit atau status kesehatan.
2.3
Nutrien (Zat-zat gizi)
2.3.1
Pengertian
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan dalam tubuh unutk menjalankan fungsinya.
Ada 3 (tiga) fungsi utama nutrien adalah :
1.
Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh,
2.
Menyediakan utuk struktur jaringan tubuh seperti tulang
dan oto,
3.
Mengatur proses tubuh.
Energi dihasilkan oleh nutrien atau
makanan disebut sebagai nilai kalori. Kalori adalah energi yang digunakan untuk
pembakaran.
a.
1 gr karbohidrat dan protein : 4 Kkal
b.
1 gr Lemak :
9 Kkal
2.3.2
Rata-rata pemasukan energi yaitu :
a.
45% energi dari kebutuhan energi total adalah dari karbohidrat,
atau sisa dari kebutuhan energi yang telah dikurangi dengan energi yang berasal
dari protein dan lemak. Bila kebutuhan energi dalam
b.
10-25% energi dari kebutuhan energi total adalah dari
lemak. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, energi yang berasal
dari lemak hendaknya sebesar 245-613 kkal atau 27-68 gr lemak.sehari adalah
sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat hendaknya sebesar
1470-1838 kkal atau 368-460 gr karbohidrat.
c.
10-15% energi dari kebutuhan energi total adalah dari
protein. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, energi yang
berasal dari protein hendaknya sebesar 245-368 kkal atau 61-92 gr protein
2.3.3
Elemen Nutrien / Zat Gizi adalah sebagai berikut :
1.
Karbohidrat
2.
Protein
3.
Lemak
4.
Vitamin
5.
Mineral
6.
Air
Karbohidrat, lemak dan protein
disebut energi nutrein karena merupakan sumber energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan
substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme
jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
1)
Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan
kerja fisik
2)
Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
3)
Sebagai pelindung dan pengatur
Berikut adalah penjelasan dari
elemen-elemen nutrien, yaitu :
1.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
1)
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan
susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : Monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
a.
Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal dari pecahan disakarida.
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal dari pecahan disakarida.
b.
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.
c.
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
2)
Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a.
Sumber energi yang murah.
b.
Sumber energi utama bagi otak dan syaraf.
c.
Membuat cadangan tenga tubuh.
d.
Pengaturan metabolisme tubuh.
e.
Untuk efesiensi penggunaan protein.
f.
Memberikan rasa kenyang
3)
Sumber Karbohidrat
Sumber
karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada
karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
4)
Metabolisme Karbohidrat
Proses
dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan, absorpsi,
dan metabolisme. Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan
disakarida diserap melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam
pembuluh darah) semua berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa,
Galaktosa, Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati
Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah ke
otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses
Glikoneogenesis.
2.
Protein
Protein
berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan tubuh.
Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah
asam amino. Asam amino disimpan didalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim.
Asam amino esensial tidak dapat disintesis didalam tubuh tetapi harus
didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya lisin,
triptofan, fenilanin, leusin.
1)
Penggolongan Protein
Berdasarkan
susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
a.
Protein sederhana
Jenis
ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.
b.
Protein bersenyawa
Protein
ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen membentuk
glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
c.
Turunan atau devirat dari protein
Termasuk
dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.
2)
Fungsi Protein
Protein memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu :
a.
Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotic koloid, keseimbangan asam.
b.
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
c.
Pengaturan metabolisme .
d.
Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
e.
Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genetik.
3)
Sumber protein
Ada beberapa sumber protein yang dapat telah diketahui, yaitu
a.
Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti
susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
b.
Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan
seperti jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
4)
Metabolisme Protein
Jika
makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim protease
yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa
dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan
enzim tripsin dari pancreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran
darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke
jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk
membuat protein darah. Karean protein dapat larut dalam air sehingga umumnya
dapat dicerna secara sempurna dan hampir tidak tersisa protein makanan dalam
feses.
Asam
amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian dilepaskan
ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu asam organik dan amoniak. Amoniak dibuang
melalui ginjal, sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai sumber energi.
3.
Lemak
1)
Pengertian
Lemak atau lipid merupakan sumber
energi paling besar. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi :
a.
Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan
gliserol.
b.
Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
2)
Fungsi Lemak
a.
Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam
peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
b.
Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
c.
Memberikan asam-asam esensial.
3)
Sumber Lemak
Menurut
sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung lebih
banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan
lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan
rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing dan lainnya.
4)
Metabolisme Lemak
Lemak
diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak karena giserol larut dalam air. Gliserol
asam lemak masuk dalam pembuluh darah dan dibawa ke hati. Kemudian didalam hati
dengan proses kimiawi Gliserol diubah menjadi Glikogen. Bersama metabolisme
Hidarat Arang gliserol akan menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai
hasil sampingan yang disebut kolesterol.
4.
Mineral
Mineral
adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu jika
kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang
dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat
sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron,zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah :
a.
Membangun jarigan tulang
b.
Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
c.
Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan
saraf
d.
Membuat berbagai enzim
5.
Vitamin
Vitamin
adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan tidak
dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme
karena fungsinya sebagai katalisator.
1)
Klasifikasi VitaminVitamin dapat diklasifikasikan
menjadi :
a.
Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3,
B12, folic acid, serta vitamin c.
b.
Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K
2)
Fungsi Vitamin
Fungsi
utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan
kesehatan.
6.
Air
Air
merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Tubuh manusia
terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar
dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air
dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada orang dewasa asupan air antara
120-1500 cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air
yang masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan
air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya melalui :
a.
Keringat berlebih
b.
Muntah
c.
Diare
d.
Gejala Dehidrasi
2.4
Masalah-Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara
umum, gangguan nutrisi terdiri dari :
1.
Kekurangan Nutrisi
2.
Kelebihan Nutrisi
3.
Obesitas
4.
Malnutrisi
5.
Diabetes Melitus
6.
Hipertensi
7.
Jantung Koroner
8.
Anoreksia
2.5
Tanda-tanda kekurangan nutrisi
Nutrisi
serat adalah salah satu jenis nutrisi yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Kandungan nutrisi serat dapat kita temukan pada buah-buahan dan
sayur-sayuran. Tapi sayangnya banyak di antara kita yang enggan memakan buah
dan sayur-sayuran dengan teratur, alhasil asupan nutrisi serat tidak terpenuhi
dengan baik tanda kekurangan asupan nutrisi serat :
1.
Gejala yang paling umum jika tubuh kekurangan asupan nutrisi
serat yaitu mengalami sembelit. Sembelit sendiri dapat diartikan terjadi
masalah pada pola dan proses buang air besar atau biasa disingkat dengan BAB.
Jika kita BAB dengan pola tidak normal seperti dalam seminggu hanya tiga kali
dan fesesnya cenderung kering dan keras, maka kemungkinan besar tubuh kita
mengalami sembelit.
2.
Pasti kita pernah mendengar bahwa dengan mengkonsumsi
makanan yang berserat tinggi seperti buah dan sayur dapat menjaga tubuh kita
langsing atau dengan kata lain makanan berserat dapat dijadikan sebagai
alternatif makanan untuk diet. Nutrisi serat sendiri dapat memberikan rasa
kenyang yang cukup, sehingga akan menghindari kita untuk tergoda memakan
makanan yang berlebihan dikarenakan masih terasa lapar walaupun sudah makan
dengan porsi normal. Oleh karena itu dapat juga dikatakan salah satu tanda
tubuh kurang serat adalah tubuh akan cenderung mengalami obesitas atau kenaikan
berat badan.
3.
Indikasi lainnya tubuh kekurangan asupan nutrisi serat
adalah gula darah cenderung tidak stabil atau naik-turun dengan pola tidak
normal. Oleh karena itu bagi orang yang memiliki penyakit diabetes, maka salah
satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan cara memakan makanan yang
kaya akan nutrisi serat seperti buncis, nasi merah, kacang polong dan
sebagainya. Serat dapat membantu mengontrol kadar gula dikarenakan serat dapat
dapat berfungsi menunda penyerapan gula.
4.
Jika kita sedang melakukan diet atau dikarenakan kelelahan
setelah menjalankan aktivitas seharian, kemudian mengalami mual, maka hal ini
juga salah satu tanda tubuh kita kekurangan asupan nutrisi serat. Biasanya
dalam diet akan lebih cenderung memakan makanan yang kaya protein dan rendah
karbohidrat. Hal ini akan membuat tubuh lelah, mual dan kolesterol dapat naik jika dilakukan
berlebihan. Sebaikanya
segera mengkonsumsi makanan kaya serat untuk mengatasi masalah ini
2.6
Prinsip perhitungan nutrisi sesuai
usia
1.
Perhitungan Indeks Masa
Tubuh (IMT)
Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT)
dengan rumus:
IMT = Berat Badan (kg)
(Tinggi
Badan (cm)/100)²
Contoh:
BB = 50 kg, TB = 160 cm
50 50
IMT = = = 19,53
(160/100)²
(2,56)2
2.
Penghitungan energi
1)
Cara Menentukan AMB
AMB dipengaruhi
oleh umur, gender, berat badan, dan tinggi badan. Ada beberapa cara menentukan
AMB, yaitu
a.
Menggunakan Rumus
Harris Benedict (1919)
Laki – Laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan : BB : berat badan dalam kg
TB : tinggi badan dalam
cm
U :
umur dalam tahun
b.
Cara cepat (2 cara)
a)
Laki – laki = 1 kkal x
kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95
kkal x kg BB x 24 jam
b)
Laki – laki = 30 kkal x
kg BB
Perempuan = 25
kkal x kg BB
c.
Cara FAO/WHO/UNU
Cara ini
memperhatikan umur, gender, dan berat badan ( lihat tebel di bawah ini) :
Kelompok Umur
|
AMB (kkal/hari)
|
|
Laki – laki
|
Perempuan
|
|
0 – 3
3 – 10
10 – 18
18 – 30
30 – 60
≥ 60
|
60, 9 B*) – 54
22, 7 B + 495
17, 5 B + 651
15, 3 B + 679
11, 6 B + 879
13, 5 B + 487
|
61, 0 B – 51
22, 5 B + 499
12, 2 B + 746
14, 7 B + 496
8, 7 B + 829
10, 5 B + 596
|
Ket : * = Berat badan
2)
Cara menentukan kebutuhan energi untuk
aktifitas fisik
Aktifitas fisik
dapat di bagi empat golongan yaitu sangat ringan, ringan, sedang, dan berat.
Kebutuhan energi untuk berbagai aktifitas fisik dinyatakan lipatan AMB.
Aktivitas
|
Gender
|
|
Laki – laki
|
Perempuan
|
|
Sangat Ringan*)
Ringan**)
Sedang**)
Berat**)
|
1, 30
1, 65
1,76
2, 10
|
1, 30
1, 55
1, 70
2, 00
|
Contoh cara menaksirkan kebutuhan energi untuk
seorang perempuan berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan
158 cm denagn aktivitas ringan dengan menggunakan empat cara adalah sebagai
berikut :
1.
Kebutuhan energi untuk
AMB
a.
Harris Benedict
= 655 + (9, 6 x BB) + (1, 8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 52) + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)
= 1297, 6 kkal
(dibulatkan 1298kkal)
b.
Rumus Cepat 1
= 0,95 kkal x kg
BB x24 jam
= 0,95 kkal x 52
x 24
= 1185.8
(dibulatkan 1186 kkal)
c.
Rumus cepat 2
= 25 kkal x kg
BB
= 25 x 52
= 1300 kkal
d.
Rumus FAO/WHO/UNU
= 14,7 x 52 +
496 kkal
= 1260,4 kkal (
dibulatkan menjadi 1260 )
Kebutuhan AMB menurut keempat cara diatas tidak
menunjukkanperbedaan yang berarti. Oleh sebab itu, cara menghitung AMB dengan
rumus cepat 1 dan 2 yang lebih praktis, dapat di terapkan dalam lapangan.
2.
Kebutuhan Energi dengan
aktifitas fisik
Kalikan nilai AMB
dengan kelipatan yang sesuai dengan aktivitas.
Klasifikasi nilai IMT:
IMT
|
STATUS GIZI
|
KATEGORI
|
<17.0
|
Gizi kurang
|
Sangat kurus
|
17.0 – 18.5
|
Gizi kurang
|
Kurus
|
18.5 – 25.0
|
Gizi baik
|
Normal
|
25.0 – 27.0
|
Gizi lebih
|
Gemuk
|
>27.0
|
Gizi lebih
|
Sangat gemuk
|
Batas lingkar pinggang normal:
1.
Wanita
:
<80 cm
2.
Pria : <90 cm
2.7
Gula
Darah Sewaktu
2.7.1
Pengertian
Kadar darah
sewaktu (kadar gula darah sewaktu) adalah hasil pengukuran yang dilakukan
seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih
tinggi.
2.7.2
Standar atau Normal
Gula Darah
Normalnya, kadar
gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan 140 mg/dl (gula darah
sewaktu). Namun, pada penderita DM, kadar gula darah puasanya lebih dari 126
mg/dl dan gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl. Jadi kalau sedang berpuasa,
maka kadar gula darah akan menurun, hmm lumayan membantu.
Ketika
anda mengeceknya, maka jika di atas angka normal, segera lakukan diet gula
darah/pantangan gula darah. Misal segera buang gula putih di rumah anda, ganti
manis-manis dengan makan buah. Ganti minum teh manis dengan air putih saja.
Sebab utama gula darah naik adalah karena asupan gula yang tidak dapat diserap
tubuh (gula sintetis), termasuk gula pasir/gula putih. Sudah sering saya tulis
gula putih adalah racun paling manis.
2.7.3
Sumber Gula Darah
Penderita gula
darah tinggi sangat membutuhkan sumber tenaga dan sumber tenaga adalah yang
manis-manis. Jadi saya sarankan setiap hari sebelum sarapan untuk konsumsi
buah-buahan. Karena buah manis ini hanya butuh waktu antara 10 - 20 menit untuk
dicerna menjadi tenaga. Kalau anda makan nasi/makanan berat dulu, maka akan
baru dicerna setelah 2 – 3 jam.
Makanya Nabi bersabda, makanlah yang manis-manis dulu. Dalam ilmu foodcombining
pun demikian, yang harus dimakan di awal adalah yang paling cepat dicerna, ya
buah-buahan adalah yang paling cepat dicerna.
2.7.4
Pengukuran Gula
Darah
OK adalah pengukuran kadar gula
darah sewaktu, atau tanpa puasa dapat anda lakukan kapan saja. Tapi sekali
lagi, melakukan upaya pengobatan lebih cepat lebih baik. Dan pengobatan Gula
darah tinggi, penyakit gula darah sudah saya tulis di blog ini. Yaitu dengan
menjaga pola makan dan melakukan Pengobatan Cupping Blood/hijama. Dan olahraga
juga harus anda lakukan rutin. Ada seorang dokter RS Haji Surabaya yang bilang,
kalau orang Islam tidak olahraga sama sekali, maka sholat 5x dan sunnah sudah
sangat membantu sebagai pengganti olahraga. Olahraga ini fungsinya menambah
imunitas tubuh, maka jika tubuh sehat, metabolisme pun sempurna. Sekian tulisan
tentang Gula darah sewaktu.
Kadar gula darah
normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa
darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes
atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah.
IGT oleh WHO
didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempunyai resiko tinggi untuk
terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang menunjukkan kadar gula darah dapat
kembali ke keadaan normal. Seseorang yang kadar gula darahnya termasuk dalam
kategori IGT juga mempunyai resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah
yang sering mengiringi penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli
terjadi karena adanya kerusakan dari produksi hormon insulin dan terjadinya
kekebalan jaringan otot terhadap insulin yang diproduksi.
Batas bawah
untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran gula darah puasa yaitu 6.1 mmol/L atau
110 mg/dL. IFG sendiri mempunyai kedudukan hampir sama dengan IGT. Bukan
entitas penyakit akan tetapi sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat
memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya gangguan mekanisme penekanan
pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.
2.7.5
Metode Pengukuran
Gula Darah
1.
Metode pengukuran kadar
gula standard menggunakan bahan plasma darah yang berasal dari pembuluh vena.
Plasma darah adalah bagian cair dari darah. Intinya adalah darah yang sudah
tidak mengandung bahan-bahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan
yang lainnya. Pada alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di
pasaran, metode mendapatkan plasma dari darah dengan melakukan penyaringan
darah yang diambil yang dilakukan oleh strip tempat menaruh sediaan darah yang
diambil. Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan sesegera mungkin
setelah darah diambil dari vena. Pengukuran darah vena dan kapiler pada saat
puasa memberikan hasil yang identik pada saat puasa tetapi tidak untuk
pengukuran 2 jam setelah makan dimana hasil dari darah kapiler menunjukkan nilai
yang lebih tinggi.
2.
Ada sebuah metode
pemeriksaan kadar gula darah lainnya yang dapat membantu menentukan
pengelompokan gangguan kadar gula darah yaitu OGTT (Oral Glucose Tolerance Test
= Tes Toleransi Glukosa Oral ). Hal
ini penting disebutkan karena :
Tes glukosa
darah puasa saja mempunyai nilai kegagalan untuk mendeteksi diabetes yang telah
diderita sebelumnya (Tetapi belum diketahui kepastiannya) sebesar 30%
3.
OGTT merupakan metode
pengukuran yang dapat mengidentifikasi kondidi IGT secara akurat. OGTT diperlukan untuk
memastikan seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa yang tidak terdeteksi
(dicurigai) dan juga berarti mengeluarkan orang tersebut dari kecurigaan yang
ada. Tes OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang memiliki kadar
gula puasa 6.1 – 6.9 mmol/L atau 110 – 125 mg/dL untuk menentukan kepastian
status toleransi glukosanya. Pemeriksaan
HbA1c tidak disarankan sebagai pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan kondisi
gangguan kadar
gula darah lainnya.
BAB III
TAHAP KERJA
3.1
Pemasangan
Selang NGT
A.
Pengertian
Suatu tindakan
memasang selang nasogastrik selang plastik yang dilakukan dengan
melewati hidung, esophagus
dan berakhir di lambung.
B.
Tujuan
1.
Memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan yang adekuat.
2.
Memasukan obat bagi
klien yang tidak dapat diberikan secara oral.
3.
Evalusai isi lambung
seperti mengeluarkan
beracun atau pada klien yang sedang melaksanakan operasi pneumonnectomy untuk
mencegah muntah dan aspirasi.
4.
Mengambil contoh specimen isi lambung
untuk pemeriksaan dignostik.
C.
Prinsip
Cara pemasangan
selang nasogastrik atau NGT yaitu dengan
prinsip bersih.
D.
Kesiapan Alat
1.
Selang NGT
2.
Spuit 50 CC
3.
Plester potong+10 cm
4.
Gelas 1 buah bersih air
5.
Stetoskop
6.
Handuk kecil
7.
Perlak dan alas perlak
8.
Bengkok
9.
Baki
10.
Sarung tangan bersih 1
pasang
11.
Penlight
12.
Spatel
13.
Tissue
E.
Persiapan Lingkungan
1.
Jaga privasi klien
2.
Atur pencahayaan
F.
Persiapan Klien
1.
Jelaskan tujuan dan
presedur tindakan yang harus dilakukan.
2.
Beri posisi fowler
tinggi/tinggikan kepala 30 derajat.
G.
Prosedur Kerja
1.
Cuci tangan
2.
Gunakan sarung tangan
bersih
3.
Periksa lubang hidung
yang akan dimasukan selang
4.
Periksa adanya
obstruksi atau initasi/obstruksi
5.
Letakan handuk kecil di
dada klien dan letakan tisseu dalam jangkauan klien.
6.
Letakan bengkok disisi
klien
7.
Buka plastik pembungkus
selang NGT
8.
Ukur panjang selang NGT
dari puncak hidung ke lobus telinga sampai prosessus hipodeus dari sternum
9.
Berikan jelly di selang
NGT
10.
Masukan selang NGT
sampai dengan batas
11.
Fleksikan kepala klien
kearah dada setelah selang melewati nasofaring
12.
Meminta klien untuk
menelan untuk membantu pemasukan selang NGT. Jika klien tersedak atau sianosis
hentikan tindakan dan tarik kembali selang NGT
13.
Fiksasi selang NGT
sementara waktu
14.
(Jika pemasangan NGT
dilakukan tanpa asisten). Jika dengan asisten maka tidak perlu dilakukan
15.
Periksa ketepatan
selang NGT yang sudah dimasukan dengan cara:
16.
Buka klem dan masukan
selang ke dalam gelas yang berisi air. Posisi tepat jika tidak ada gelembungan
udara
17.
Buka klem dan cek
dengan menggunakan stetoskop sambil masukan udara sebanyak 30 cc dan masukan ke
lambung.
18.
Posisi tepat jika
terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang pecah )
19.
Fiksasi selang dengan
plester antialergi
20.
Rapihkan alat dan klien
21.
Lepaskan sarung tangan
22.
Cuci tangan
H.
Dokumentasi
1.
Nama pasien, waktu pemasangan,
nama perawat yang memasang/paraf perawat
2.
Reaksi/respon
3.
Cairan yang diberikan
(jenis, jumlah)
3.2
Pemberian Makan Melalui Selang NGT
A.
Persiapan pasien:
1.
Posisi pasien fowler
2.
Selang NGT terpasang
pada pasien
3.
Makanan cair dalam
kondisi hangat
4.
Air matang
5.
Kateter tip
6.
Kantung/botol makan 100
cc
7.
Perlak dan alas
8.
Tissue
9.
Nierbeken
10.
Stetoskop
11.
Pompa infus (infus
pump)untuk pemberian metode kontines
B.
Langkah-langkah:
1.
Cuci tangan
2.
Pasang perlak dan alas
di dada pasien
3.
Periksa kepatenan NGT
dengan cara memasukan secara cepat udara dengan kateter tip dan dengarkan
bunyinya dengan stetoskop di kuadran kiri abdomen. Bila terdengar bunyi berarti
ujung selang masih berada dalam lambung, setelah itu keluarkan udara yang ada
sebanyak yang dimasukan
4.
Periksa residu lambung
dengan menghisap cairan lambung, kembalikan isi aspirat ke lambung (kecuali ada
indikasi dibuang)
5.
Tutup klem NGT
6.
Lepaskan plunger dari
kateter tip kemudian sambungkan pada pangkal selang NGT
7.
Buka klem NGT
8.
Bilas selang dengan air
matang 20-30 cc
9.
Tutup klem NGT
10.
Mulai memberi makan
1)
Metode
bolus/intermitten
Tanpa
menggunakan kantung makan:
a.
Isi kateter tip dengan
menggunakan mkanan cair
b.
Tinggikan kateter tip
45 cm di atas kepala pasien
c.
Buka klem NGT biarkan
kateter tip kosong secara bertahap, isi ulang sampai makanan habis
d.
Bilas selang dan
kateter tip dengan air matang ± 30 cc setelah semua makanan diberikan
2)
Menggunakan kantung
makan
a.
Tutup klem selang
kantung
b.
Gantung kantung/botol
makan 45 cm di atas kepala pasien dan isi dengan makanan
c.
Tekan chamber sampai
terisi setengah, keluarkan udara dari selang kantung
d.
Sambungkan ujung
kantung/botol dengan ujung selang NGT
e.
Buka klem gantung/botol
dan klem NGT
f.
Buka klem gantung/botol
dan klem NGT
g.
Biarkan kantung/botol
makan kosong secara bertahap lebih dari 30 menit sampai 60 menit dengan
mengatur kecepatannya
h.
Bilas selang NGT dan
kantung/botol dengan air matang ± 30 cc setelah semua makanan diberikan
3)
Metode tetesan kontines
a.
Tutup klem selang
kantung/botol
b.
Gantung kantung/botol
makan pada standar infuse dan isi dengan makanan
c.
Tekan chamber sampai
terisi setengah
d.
Buka klem selang
kantung/botol dan keluarkan udara dari selang kantung/botol
e.
Sambungkan ujung
kantung/botol dengan ujung selang NGT
f.
Sambungkan selang
kantung makan dengan pompa infus (infuse pump) dan atur kecepatannya sesuai
order
g.
Bilas selang dan
kantung/botol dengan air matang ± 30 cc setelah semua makanan diberikan
h.
Matikan pompa infus
(infus pump)
3.3
Pelepasan
selang NGT
A.
Pengertian
Proses pengambilan dan melepaskan
selang NGT dari saluran pencernaan.
B.
Tujuan
Membuat klien lebih nyaman karena
tidak perlu lagi menggunakan NGT atau
diganti.
C.
Persiapan alat:
1.
Tissue
2.
Plastik sampah
3.
Sarung tangan bersih 1
pasang
4.
Pengalas dada
D.
Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat melakukan
tindakan.
E.
Persiapan klien
1.
Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan yang akan di lakukan
2.
Beri posisi fowler di
tempat tidur atau posisi duduk di kursi
F.
Langkah-langkah
1.
Cuci tangan
2.
Gunakan sarung tangan bersiah
3.
Pasang pengalas dada
4.
Masukan udara ±50cc
kedalam spuit lalu masukan kedalam lambung klien untuk membersihkan selang dari
isi lambung.
5.
Lepaskan plaster di
hidung klien
6.
Minta klien untuk tarik
nafas dalam agar glottis tertutup sehingga mencegah aspirasi isi lambung
7.
Buang selang di plastic
tissue
8.
Rapihkan alat dan klien
9.
Lepaskan sarung tangan
10.
Cuci tangan
G.
Dokumentasi
1. Nama
pasien
2. waktu
pelepasan
3. Nama
perawat yang memasang/paraf perawat
4. Reaksi/respon klien
3.4
Perawatan
Lavage
1.
Pengertian
Membersihkan
lambung dengan cara memasukan dan mengeluarkan air lambung dengan menggunakan
selang Nasogastrik (NGT).
2.
Tujuan
a.
Membersihkan lambung
b.
Mengeluarkan racun dari
lambung
3.
Kebijakan
a.
Selama tindakan
observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital pasien
b.
Observasi kemungkinan
komplikasi, seperti:
a)
Aspirasi atau sesak
nafas
b)
Ditensi abdomen karena
lambung penuh air
c)
Bila hal tersebut
terjadi segera dilaporkan kepada dokter
d)
Observasi jumlah cairan
yang masuk, keluar dan warna cairan
4.
Persediaan Pasien
a.
Jelaskan prosedur
b.
Atur posisi pasien :
terlentang tanpa bantal dikepala dankepala miring ke arah perawat
5.
Persiapan
AlatNasogastrik Tube (NGT) sesuai kebutuhan
a.
Tutup/klem NGT (bila
kemasan NGT tidak disertai penutup).
b.
Kateter Tip 50 cc
c.
Jelly
d.
Tissue
e.
Bengkok
f.
Perlak dan Alas
g.
Stetoskop
h.
Sepasang sarung tangan
i.
Plester
j.
Gunting
k.
Air matang
l.
Ember/baskom penampung
m.
Celemek
n.
Gelas ukur
6.
Pelaksanaan tindakan
1)
Cuci tangan
2)
Gunakan celemek
3)
Gunakan sarung tangan
4)
Lakukan pemasangan
Nasogastrik Tube (NGT)
5)
Isi kateter tip dengan
air matang kemudian sambungankan dengan ujung selang Nasogastrik Tube (NGT)
6)
Dorong plunger kateter
tip perlahan (jangan memaksa)
7)
Setelah memasukan air
matang, aspirasi segera untuk menarik cairan
8)
Buang cairan lambung
yang keluar sampai air yang keluar lambung sudah jernih
9)
Pembilasan lambung
dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari lambung sedah jernih
10)
Setelah pembilasan
selesai, selang Nasogastris (NGT) dicabut dan diletakan dalam bengkok (kecuali
ada order untuk mempertahankan selang nasogastrik).
11)
Bereskan alat-alat dan
pasien di rapihkan
12)
Lepaskan sarung tangan
dan buang ke tempat sampah
13)
Cuci tangan
14)
Dokumentasikan tindakan
dalam format yang telah di tetapkan
7.
Dokumentasi terkait
1)
CM 6 ( Lembar Catatan Dokter )
2)
CM 10B ( Lembar Catatan
Perawat )
3)
CM 23 ( Lembar
Observasi Instalansi Perawatan Intensif)
4)
Unit terkait
a.
Instalansi Rawat Inap
Prima 1 dan 2
b.
Instalansi Perawatan
Intensif
c.
Instalansi Rawat Jalan
d.
Instalansi Gawat
Darurat
BAB IV
SIMPULAN
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat
lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan
menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta
mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Karbohidrat, lemak dan protein
disebut energi nutrein karena merupakan sumber energi dari makanan , sedangakn
vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun,
mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan.
Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus:
IMT = Berat Badan (kg)
(Tinggi Badan (cm)/100)²
Nutris yang kurang, atau yang mengalami masalah dapat
dipenuhi dengan pemasangan
selang NGT, dan setelah itu selang NGT harus dirawat Pemberian
Makan Melalui Selang NGT dan pelepasan dengan prosedur yang baik dan benar, juga teknik lavage baik digunakan dalam mengatasi masalah yang berhubungan
dengan nutrisi.
Kadar
darah sewaktu (kadar gula darah sewaktu) adalah hasil pengukuran yang dilakukan
seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih
tinggi. Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa)
dan 140 mg/dl (gula darah sewaktu).
DAFTAR PUSTAKA
Barbara,
C Long. (2003). Perawatan
Medical Bedah. Bandung : Yayasan TAPK
Carpento.
(1995). Aplikasi Prektek KLinik.
Jakarta: EKG
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Sudarth (Edisi 8). Jakarta: penerbitan Buku Kedokteran EGC
Perry peterson potter. 2003. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur dasar
Edisi: 5. Jakarta : EGC
Aziz
Alimul. 2006. Pengantar KDM Buku 2.
Jakarta Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar