. Selamat Datang di Website "masterparlemen.blogspot.com". Kunjungi terus Website saya ya. Terima Kasih... Jangan Lupa Like Facebook saya ya!... Join juga di Google Plus saya ya!. Terima Kasih...

Kamis, 04 April 2013

Konsep Nutrisi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh.
Penelitian dibidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).

1.2         Tujuan Penulisan
1.2.1    Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan makalah ini, mahasiswa di harapkan mampu memahami konsep dan mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan dewasa (Adult Nursing).
1.2.2   Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan makalah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1.             Memahami pengertian kebutuhan nutrisi (NGT)
2.             Mampu mengaplikasikan tahap kerja dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT)
3.             Memahami penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT)
4.             Memahami perhitungan IMT (Indeks Masa Tubuh)
5.             Memahami pengertian GDS (Gula Darah Sewaktu)

1.3         Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah mengambarkan, memaparkan serta mensimulasi apa yang telah kami dapat dan telah kami pelajari sebelumnya dari berbagai sumber yang telah kami padukan menjadi satu rangkaian berdasarkan hasil pemikiran kelompok agar para mahasiswanya dapat mengerti dan memahami tentang salah satu mata kuliah yang kami sajikan.

1.4         Sistematika Penulisan
BAB I
Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan
BAB II
Terdiri dari Pengertian (NGT), Penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT), tahap kerja pemenuhan kebutuhan nutrisi (NGT), penghitungan IMT (Indeks Masa Tubuh), dan gula darah sewaktu.
BAB III
Bab ini berisi tentang tahap-tahap pemasangan, perawatan dan pelepasan NGT
BAB IV
Terdiri dari kesimpulan dan saran



BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1         Pengertian 
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Tubuh manusian terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktifitas tubuh, membentuk strukstur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai kimia di dalam tubuh.

2.2         Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi. Keseimbangan Energi
Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Enert
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau
Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi (Panas + kerja +energi simpanan).
1.             Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori juga disebut satu kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1 K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
2.             Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin triphosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Energi untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam, Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176 kal/jam, Melukis 400 kal/jam.
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negative (-) sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jiak pemasukan lebih banyak dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
3.             Basal Metabolisme Rate
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernapasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.

Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh : 
a.             Usia 
b.             Jenis Kelamin
c.             Tinggi dan Berat Badan 
d.            Kalainan endokrin 
e.             Suhu Lingkungan 
f.              Keadaan Sakit
g.             Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
a)             Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas. 
Cara menghitung berat badan ideal Body Mass Index, mengacu pada rumus untuk menghitung berat badan ideal menurut Body Mass Index Body mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT) merupakan penghitungan berat badan ideal yang didasarkan pada rumus:
IMT (BMI) = Berat Badan (Kg)
  (Tinggi badan(m))2
Apabila index tersebut sudah didapat dari perhitungan diatas, langkah selanjutnya adalah dengan mencocokkan kriteria berat badan anda berdasarkan kriteria kriteria IMT/BMI menurut versi WHO (World Health Organisation):
1.             BMI < 18.5 berarti  badan kurang ideal,  perlu lebih banyak olahraga dan makan makanan padat kalori dari jenis complex carbohidrat.
2.             BMI 18.5 – 22.9 berarti berat badan kamu ideal, tetap jaga pola makan dan olahraga secukupnya.
3.             BMI 23 – 24.9 bearti berat badanmasih tergolong normal-ideal mendekati obesitas, perlu memperbaiki pola makan dan perbanyak olahraga.
4.             BMI 25 – 29.9 berarti di ambang batas obesitas, kondisi bahaya, segera ubah kebiasaan makan dan kembali ke gaya hidup sehat.
5.             BMI >= 30 berarti udah berada di level obesitas, lakukan diet dan perbanyak olahraga untuk membakar lebih banyak kalori dan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.
b)             Ideal Body Weight (IBW) 
Merupakan perhitungan barat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu atau pada remaja dan dewasa adalah
BBI = Tinggi badan (cm) – 100 X 10%
4.             Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain : 
a.             Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain.
b.             Kegiatan mekanik oleh otot 
c.             Aktivitas otot dan syaraf 
d.            Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormone.
e.             Sekresi cairan pencernaan
f.              Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan 
g.             Pengeluaran hasil sisa metabolisme
5.             Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a.             Peningkatan Basal Metabolisme Rate (BMR) 
b.             Aktivitas tubuh
c.             Faktor usia
d.            Suhu Lingkungan
e.             Penyakit atau status kesehatan.

2.3         Nutrien (Zat-zat gizi)
2.3.1   Pengertian
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan dalam tubuh unutk menjalankan fungsinya.
Ada 3 (tiga) fungsi utama nutrien adalah :
1.             Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh,
2.             Menyediakan utuk struktur jaringan tubuh seperti tulang dan oto,
3.             Mengatur proses tubuh.
Energi dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai nilai kalori. Kalori adalah energi yang digunakan untuk pembakaran.
a.             1 gr karbohidrat dan protein           : 4 Kkal
b.             1 gr Lemak                                      : 9 Kkal
2.3.2   Rata-rata pemasukan energi yaitu :
a.             45% energi dari kebutuhan energi total adalah dari karbohidrat, atau sisa dari kebutuhan energi yang telah dikurangi dengan energi yang berasal dari protein dan lemak. Bila kebutuhan energi dalam
b.             10-25% energi dari kebutuhan energi total adalah dari lemak. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, energi yang berasal dari lemak hendaknya sebesar 245-613 kkal atau 27-68 gr lemak.sehari adalah sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat hendaknya sebesar 1470-1838 kkal atau 368-460 gr karbohidrat.
c.             10-15% energi dari kebutuhan energi total adalah dari protein. Bila kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, energi yang berasal dari protein hendaknya sebesar 245-368 kkal atau 61-92 gr protein
2.3.3   Elemen Nutrien / Zat Gizi adalah sebagai berikut : 
1.             Karbohidrat
2.             Protein
3.             Lemak
4.             Vitamin
5.             Mineral
6.             Air
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan sumber energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
1)            Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan kerja fisik
2)            Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
3)            Sebagai pelindung dan pengatur
Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen nutrien, yaitu :
1.             Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat.
Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.

1)             Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a.              Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal dari pecahan disakarida.
b.             Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu
hewan.
c.              Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
2)             Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a.              Sumber energi yang murah.
b.             Sumber energi utama bagi otak dan syaraf.
c.              Membuat cadangan tenga tubuh.
d.             Pengaturan metabolisme tubuh.
e.              Untuk efesiensi penggunaan protein.
f.              Memberikan rasa kenyang
3)             Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
4)             Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan, absorpsi, dan metabolisme. Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida diserap melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah) semua berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa, Galaktosa, Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses Glikoneogenesis.
2.             Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis didalam tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
1)             Penggolongan Protein
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
a.              Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.
b.             Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
c.              Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.
2)             Fungsi Protein
Protein memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu :
a.              Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic koloid, keseimbangan asam.
b.             Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan 
c.              Pengaturan metabolisme .
d.             Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
e.              Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genetik.
3)             Sumber protein
Ada beberapa sumber protein yang dapat telah diketahui, yaitu
a.              Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
b.             Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
4)             Metabolisme Protein 
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pancreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein darah. Karean protein dapat larut dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna dan hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu asam organik dan amoniak. Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai sumber energi. 
3.             Lemak
1)             Pengertian
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi :
a.              Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
b.             Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
2)             Fungsi Lemak
a.              Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
b.             Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
c.              Memberikan asam-asam esensial.

3)             Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing dan lainnya.
4)             Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam pembuluh darah dan dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol diubah menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil sampingan yang disebut kolesterol.
4.             Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron,zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :
a.              Membangun jarigan tulang 
b.             Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
c.              Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
d.             Membuat berbagai enzim

5.             Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
1)             Klasifikasi VitaminVitamin dapat diklasifikasikan menjadi :
a.              Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid, serta vitamin c.
b.             Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K
2)             Fungsi Vitamin
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan.
6.             Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada orang dewasa asupan air antara 120-1500 cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air yang masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari. 
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya melalui :
a.              Keringat berlebih
b.             Muntah
c.              Diare
d.             Gejala Dehidrasi



2.4         Masalah-Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri dari : 
1.             Kekurangan Nutrisi
2.             Kelebihan Nutrisi
3.             Obesitas 
4.             Malnutrisi
5.             Diabetes Melitus
6.             Hipertensi
7.             Jantung Koroner 
8.             Anoreksia
2.5         Tanda-tanda kekurangan nutrisi
Nutrisi serat adalah salah satu jenis nutrisi yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan nutrisi serat dapat kita temukan pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Tapi sayangnya banyak di antara kita yang enggan memakan buah dan sayur-sayuran dengan teratur, alhasil asupan nutrisi serat tidak terpenuhi dengan baik tanda kekurangan asupan nutrisi serat :
1.             Gejala yang paling umum jika tubuh kekurangan asupan nutrisi serat yaitu mengalami sembelit. Sembelit sendiri dapat diartikan terjadi masalah pada pola dan proses buang air besar atau biasa disingkat dengan BAB. Jika kita BAB dengan pola tidak normal seperti dalam seminggu hanya tiga kali dan fesesnya cenderung kering dan keras, maka kemungkinan besar tubuh kita mengalami sembelit.
2.             Pasti kita pernah mendengar bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi seperti buah dan sayur dapat menjaga tubuh kita langsing atau dengan kata lain makanan berserat dapat dijadikan sebagai alternatif makanan untuk diet. Nutrisi serat sendiri dapat memberikan rasa kenyang yang cukup, sehingga akan menghindari kita untuk tergoda memakan makanan yang berlebihan dikarenakan masih terasa lapar walaupun sudah makan dengan porsi normal. Oleh karena itu dapat juga dikatakan salah satu tanda tubuh kurang serat adalah tubuh akan cenderung mengalami obesitas atau kenaikan berat badan.
3.             Indikasi lainnya tubuh kekurangan asupan nutrisi serat adalah gula darah cenderung tidak stabil atau naik-turun dengan pola tidak normal. Oleh karena itu bagi orang yang memiliki penyakit diabetes, maka salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan cara memakan makanan yang kaya akan nutrisi serat seperti buncis, nasi merah, kacang polong dan sebagainya. Serat dapat membantu mengontrol kadar gula dikarenakan serat dapat dapat berfungsi menunda penyerapan gula.
4.             Jika kita sedang melakukan diet atau dikarenakan kelelahan setelah menjalankan aktivitas seharian, kemudian mengalami mual, maka hal ini juga salah satu tanda tubuh kita kekurangan asupan nutrisi serat. Biasanya dalam diet akan lebih cenderung memakan makanan yang kaya protein dan rendah karbohidrat. Hal ini akan membuat tubuh lelah, mual dan kolesterol dapat naik jika dilakukan berlebihan. Sebaikanya segera mengkonsumsi makanan kaya serat untuk mengatasi masalah ini

2.6         Prinsip perhitungan nutrisi sesuai usia
1.             Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus:
IMT =             Berat Badan (kg)
(Tinggi Badan (cm)/100)²
Contoh:
BB = 50 kg, TB = 160 cm
                               50                         50
IMT  =                         =                        =  19,53
               (160/100)²             (2,56)2
2.             Penghitungan energi
1)            Cara Menentukan AMB
AMB dipengaruhi oleh umur, gender, berat badan, dan tinggi badan. Ada beberapa cara menentukan AMB, yaitu
a.              Menggunakan Rumus Harris Benedict (1919)
Laki – Laki    = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan     = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan :              BB : berat badan dalam kg
                                            TB : tinggi badan dalam cm
                                             U  : umur dalam tahun
b.             Cara cepat (2 cara)
a)             Laki – laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
b)             Laki – laki = 30 kkal x kg BB
Perempuan = 25 kkal x kg BB
c.              Cara FAO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan ( lihat tebel di bawah ini) :
Kelompok Umur
AMB (kkal/hari)
Laki – laki
Perempuan
0 – 3
3 – 10
10 – 18
18 – 30
30 – 60
≥ 60
60, 9 B*) – 54
22, 7 B + 495
17, 5 B + 651
15, 3 B + 679
11, 6 B + 879
13, 5 B + 487
61, 0 B – 51
22, 5 B + 499
12, 2 B + 746
14, 7 B + 496
8, 7 B   + 829
10, 5 B + 596
Ket : * = Berat badan

2)            Cara menentukan kebutuhan energi untuk aktifitas fisik
Aktifitas fisik dapat di bagi empat golongan yaitu sangat ringan, ringan, sedang, dan berat. Kebutuhan energi untuk berbagai aktifitas fisik dinyatakan lipatan AMB.
Aktivitas
Gender
Laki – laki
Perempuan
Sangat Ringan*)
Ringan**)
Sedang**)
Berat**)
1, 30
1, 65
1,76
2, 10

1, 30
1, 55
1, 70
2, 00

Contoh cara menaksirkan kebutuhan energi untuk seorang perempuan berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 158 cm denagn aktivitas ringan dengan menggunakan empat cara adalah sebagai berikut :
1.             Kebutuhan energi untuk AMB
a.              Harris Benedict
=  655 + (9, 6 x BB) + (1, 8 x TB) – (4,7 x U)
=  655 + (9,6 x 52)  + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)
= 1297, 6 kkal (dibulatkan 1298kkal)
b.             Rumus Cepat 1
= 0,95 kkal x kg BB x24 jam
= 0,95 kkal x 52 x 24
= 1185.8 (dibulatkan 1186 kkal)
c.              Rumus cepat 2
= 25 kkal x kg BB
= 25 x 52
= 1300 kkal
d.             Rumus FAO/WHO/UNU
= 14,7 x 52 + 496 kkal
= 1260,4 kkal ( dibulatkan menjadi 1260 )
Kebutuhan AMB menurut keempat cara diatas tidak menunjukkanperbedaan yang berarti. Oleh sebab itu, cara menghitung AMB dengan rumus cepat 1 dan 2 yang lebih praktis, dapat di terapkan dalam lapangan.
2.             Kebutuhan Energi dengan aktifitas fisik
Kalikan nilai AMB dengan kelipatan yang sesuai dengan aktivitas.
Klasifikasi nilai IMT:
IMT
STATUS GIZI
KATEGORI
<17.0
Gizi kurang
Sangat kurus
17.0 – 18.5
Gizi kurang
Kurus
18.5 – 25.0
Gizi baik
Normal
25.0 – 27.0
Gizi lebih
Gemuk
>27.0
Gizi lebih
Sangat gemuk

Batas lingkar pinggang normal:
1.             Wanita            : <80 cm
2.             Pria                   : <90 cm

2.7         Gula Darah Sewaktu
2.7.1   Pengertian
Kadar darah sewaktu (kadar gula darah sewaktu) adalah hasil pengukuran yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih tinggi.
2.7.2   Standar atau Normal Gula Darah
Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan 140 mg/dl (gula darah sewaktu). Namun, pada penderita DM, kadar gula darah puasanya lebih dari 126 mg/dl dan gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl. Jadi kalau sedang berpuasa, maka kadar gula darah akan menurun, hmm lumayan membantu.
Ketika anda mengeceknya, maka jika di atas angka normal, segera lakukan diet gula darah/pantangan gula darah. Misal segera buang gula putih di rumah anda, ganti manis-manis dengan makan buah. Ganti minum teh manis dengan air putih saja. Sebab utama gula darah naik adalah karena asupan gula yang tidak dapat diserap tubuh (gula sintetis), termasuk gula pasir/gula putih. Sudah sering saya tulis gula putih adalah racun paling manis.
2.7.3   Sumber Gula Darah
Penderita gula darah tinggi sangat membutuhkan sumber tenaga dan sumber tenaga adalah yang manis-manis. Jadi saya sarankan setiap hari sebelum sarapan untuk konsumsi buah-buahan. Karena buah manis ini hanya butuh waktu antara 10 - 20 menit untuk dicerna menjadi tenaga. Kalau anda makan nasi/makanan berat dulu, maka akan baru dicerna setelah 2 – 3 jam. Makanya Nabi bersabda, makanlah yang manis-manis dulu. Dalam ilmu foodcombining pun demikian, yang harus dimakan di awal adalah yang paling cepat dicerna, ya buah-buahan adalah yang paling cepat dicerna.
2.7.4   Pengukuran Gula Darah
OK adalah pengukuran kadar gula darah sewaktu, atau tanpa puasa dapat anda lakukan kapan saja. Tapi sekali lagi, melakukan upaya pengobatan lebih cepat lebih baik. Dan pengobatan Gula darah tinggi, penyakit gula darah sudah saya tulis di blog ini. Yaitu dengan menjaga pola makan dan melakukan Pengobatan Cupping Blood/hijama. Dan olahraga juga harus anda lakukan rutin. Ada seorang dokter RS Haji Surabaya yang bilang, kalau orang Islam tidak olahraga sama sekali, maka sholat 5x dan sunnah sudah sangat membantu sebagai pengganti olahraga. Olahraga ini fungsinya menambah imunitas tubuh, maka jika tubuh sehat, metabolisme pun sempurna. Sekian tulisan tentang Gula darah sewaktu.
Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah.
IGT oleh WHO didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempunyai resiko tinggi untuk terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang menunjukkan kadar gula darah dapat kembali ke keadaan normal. Seseorang yang kadar gula darahnya termasuk dalam kategori IGT juga mempunyai resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah yang sering mengiringi penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli terjadi karena adanya kerusakan dari produksi hormon insulin dan terjadinya kekebalan jaringan otot terhadap insulin yang diproduksi.
Batas bawah untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran gula darah puasa yaitu 6.1 mmol/L atau 110 mg/dL. IFG sendiri mempunyai kedudukan hampir sama dengan IGT. Bukan entitas penyakit akan tetapi sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya gangguan mekanisme penekanan pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.
2.7.5   Metode Pengukuran Gula Darah
1.             Metode pengukuran kadar gula standard menggunakan bahan plasma darah yang berasal dari pembuluh vena. Plasma darah adalah bagian cair dari darah. Intinya adalah darah yang sudah tidak mengandung bahan-bahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan yang lainnya. Pada alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di pasaran, metode mendapatkan plasma dari darah dengan melakukan penyaringan darah yang diambil yang dilakukan oleh strip tempat menaruh sediaan darah yang diambil. Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah darah diambil dari vena. Pengukuran darah vena dan kapiler pada saat puasa memberikan hasil yang identik pada saat puasa tetapi tidak untuk pengukuran 2 jam setelah makan dimana hasil dari darah kapiler menunjukkan nilai yang lebih tinggi.
2.             Ada sebuah metode pemeriksaan kadar gula darah lainnya yang dapat membantu menentukan pengelompokan gangguan kadar gula darah yaitu OGTT (Oral Glucose Tolerance Test = Tes Toleransi Glukosa Oral ). Hal ini penting disebutkan karena  :
Tes glukosa darah puasa saja mempunyai nilai kegagalan untuk mendeteksi diabetes yang telah diderita sebelumnya (Tetapi belum diketahui kepastiannya) sebesar 30%
3.             OGTT merupakan metode pengukuran yang dapat mengidentifikasi kondidi IGT secara akurat. OGTT diperlukan untuk memastikan seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa yang tidak terdeteksi (dicurigai) dan juga berarti mengeluarkan orang tersebut dari kecurigaan yang ada. Tes OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang memiliki kadar gula puasa 6.1 – 6.9 mmol/L atau 110 – 125 mg/dL untuk menentukan kepastian status toleransi glukosanya. Pemeriksaan HbA1c tidak disarankan sebagai pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan kondisi gangguan kadar gula darah lainnya.




BAB III
TAHAP KERJA
3.1         Pemasangan Selang NGT
A.           Pengertian
Suatu tindakan memasang selang nasogastrik selang plastik yang dilakukan dengan melewati hidung, esophagus dan berakhir di lambung.
B.            Tujuan
1.             Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan yang adekuat.
2.             Memasukan obat bagi klien yang tidak dapat diberikan secara oral.
3.             Evalusai isi lambung seperti mengeluarkan beracun atau pada klien yang sedang melaksanakan operasi pneumonnectomy untuk mencegah muntah dan aspirasi.
4.             Mengambil contoh specimen isi lambung untuk pemeriksaan dignostik.
C.            Prinsip
Cara pemasangan selang nasogastrik atau  NGT yaitu dengan prinsip bersih.
D.           Kesiapan Alat
1.             Selang NGT
2.             Spuit 50 CC
3.             Plester potong+­10 cm
4.             Gelas 1 buah bersih air
5.             Stetoskop
6.             Handuk kecil
7.             Perlak dan alas perlak
8.             Bengkok
9.             Baki
10.         Sarung tangan bersih 1 pasang
11.         Penlight
12.         Spatel
13.         Tissue
E.            Persiapan Lingkungan
1.             Jaga privasi klien
2.             Atur pencahayaan
F.             Persiapan Klien
1.             Jelaskan tujuan dan presedur tindakan yang harus dilakukan.
2.             Beri posisi fowler tinggi/tinggikan kepala 30 derajat.
G.           Prosedur Kerja
1.             Cuci tangan
2.             Gunakan sarung tangan bersih
3.             Periksa lubang hidung yang akan dimasukan selang
4.             Periksa adanya obstruksi atau initasi/obstruksi
5.             Letakan handuk kecil di dada klien dan letakan tisseu dalam jangkauan klien.
6.             Letakan bengkok disisi klien
7.             Buka plastik pembungkus selang NGT
8.             Ukur panjang selang NGT dari puncak hidung ke lobus telinga sampai prosessus hipodeus dari sternum
9.             Berikan jelly di selang NGT
10.         Masukan selang NGT sampai dengan batas
11.         Fleksikan kepala klien kearah dada setelah selang melewati nasofaring
12.         Meminta klien untuk menelan untuk membantu pemasukan selang NGT. Jika klien tersedak atau sianosis hentikan tindakan dan tarik kembali selang NGT
13.         Fiksasi selang NGT sementara waktu
14.         (Jika pemasangan NGT dilakukan tanpa asisten). Jika dengan asisten maka tidak perlu dilakukan
15.         Periksa ketepatan selang NGT yang sudah dimasukan dengan cara:
16.         Buka klem dan masukan selang ke dalam gelas yang berisi air. Posisi tepat jika tidak ada gelembungan udara
17.         Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop sambil masukan udara sebanyak 30 cc dan masukan ke lambung.
18.         Posisi tepat jika terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang pecah )
19.         Fiksasi selang dengan plester antialergi
20.         Rapihkan alat dan klien
21.         Lepaskan sarung tangan
22.         Cuci tangan
H.           Dokumentasi
1.             Nama pasien, waktu pemasangan, nama perawat yang memasang/paraf perawat
2.             Reaksi/respon
3.             Cairan yang diberikan (jenis, jumlah)















3.2         Pemberian Makan Melalui Selang NGT
A.           Persiapan pasien:
1.             Posisi pasien fowler
2.             Selang NGT terpasang pada pasien
3.             Makanan cair dalam kondisi hangat
4.             Air matang
5.             Kateter tip
6.             Kantung/botol makan 100 cc
7.             Perlak dan alas
8.             Tissue
9.             Nierbeken
10.         Stetoskop
11.         Pompa infus (infus pump)untuk pemberian metode kontines
B.            Langkah-langkah:
1.               Cuci tangan
2.               Pasang perlak dan alas di dada pasien
3.               Periksa kepatenan NGT dengan cara memasukan secara cepat udara dengan kateter tip dan dengarkan bunyinya dengan stetoskop di kuadran kiri abdomen. Bila terdengar bunyi berarti ujung selang masih berada dalam lambung, setelah itu keluarkan udara yang ada sebanyak yang dimasukan
4.               Periksa residu lambung dengan menghisap cairan lambung, kembalikan isi aspirat ke lambung (kecuali ada indikasi dibuang)
5.               Tutup klem NGT
6.               Lepaskan plunger dari kateter tip kemudian sambungkan pada pangkal selang NGT
7.               Buka klem NGT
8.               Bilas selang dengan air matang 20-30 cc
9.               Tutup klem NGT

10.           Mulai memberi makan
1)             Metode bolus/intermitten
Tanpa menggunakan kantung makan:
a.              Isi kateter tip dengan menggunakan mkanan cair
b.             Tinggikan kateter tip 45 cm di atas kepala pasien
c.              Buka klem NGT biarkan kateter tip kosong secara bertahap, isi ulang sampai makanan habis
d.             Bilas selang dan kateter tip dengan air matang ± 30 cc setelah semua makanan diberikan
2)             Menggunakan kantung makan
a.              Tutup klem selang kantung
b.             Gantung kantung/botol makan 45 cm di atas kepala pasien dan isi dengan makanan
c.              Tekan chamber sampai terisi setengah, keluarkan udara dari selang kantung
d.             Sambungkan ujung kantung/botol dengan ujung selang NGT
e.              Buka klem gantung/botol dan klem NGT
f.              Buka klem gantung/botol dan klem NGT
g.             Biarkan kantung/botol makan kosong secara bertahap lebih dari 30 menit sampai 60 menit dengan mengatur kecepatannya
h.             Bilas selang NGT dan kantung/botol dengan air matang ± 30 cc setelah semua makanan diberikan
3)             Metode tetesan kontines
a.              Tutup klem selang kantung/botol
b.             Gantung kantung/botol makan pada standar infuse dan isi dengan makanan
c.              Tekan chamber sampai terisi setengah
d.             Buka klem selang kantung/botol dan keluarkan udara dari selang kantung/botol
e.              Sambungkan ujung kantung/botol dengan ujung selang NGT
f.              Sambungkan selang kantung makan dengan pompa infus (infuse pump) dan atur kecepatannya sesuai order
g.             Bilas selang dan kantung/botol dengan air matang ± 30 cc setelah semua makanan diberikan
h.             Matikan pompa infus (infus pump)

                                                                                  












3.3         Pelepasan selang NGT
A.           Pengertian
Proses pengambilan dan melepaskan selang NGT dari saluran pencernaan.
B.            Tujuan
Membuat klien lebih nyaman karena tidak perlu lagi  menggunakan NGT atau diganti.
C.            Persiapan alat:
1.             Tissue
2.             Plastik sampah
3.             Sarung tangan bersih 1 pasang
4.             Pengalas dada
D.           Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat melakukan tindakan.
E.            Persiapan klien
1.             Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan di lakukan
2.             Beri posisi fowler di tempat tidur atau posisi duduk di kursi
F.             Langkah-langkah
1.             Cuci tangan
2.             Gunakan sarung tangan bersiah
3.             Pasang pengalas dada
4.             Masukan udara ±50cc kedalam spuit lalu masukan kedalam lambung klien untuk membersihkan selang dari isi lambung.
5.             Lepaskan plaster di hidung klien
6.             Minta klien untuk tarik nafas dalam agar glottis tertutup sehingga mencegah aspirasi isi lambung
7.             Buang selang di plastic tissue
8.             Rapihkan alat dan klien
9.             Lepaskan sarung tangan
10.         Cuci tangan
G.           Dokumentasi
1.      Nama pasien
2.      waktu pelepasan
3.      Nama perawat yang memasang/paraf perawat
4.      Reaksi/respon klien


3.4         Perawatan Lavage
1.             Pengertian
Membersihkan lambung dengan cara memasukan dan mengeluarkan air lambung dengan menggunakan selang Nasogastrik (NGT).
2.             Tujuan
a.             Membersihkan lambung
b.             Mengeluarkan racun dari lambung
3.             Kebijakan
a.             Selama tindakan observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital pasien
b.             Observasi kemungkinan komplikasi, seperti:
a)             Aspirasi atau sesak nafas
b)             Ditensi abdomen karena lambung penuh air
c)             Bila hal tersebut terjadi segera dilaporkan kepada dokter
d)            Observasi jumlah cairan yang masuk, keluar dan warna cairan
4.             Persediaan Pasien
a.             Jelaskan prosedur
b.             Atur posisi pasien : terlentang tanpa bantal dikepala dankepala miring ke arah perawat
5.             Persiapan AlatNasogastrik Tube (NGT) sesuai kebutuhan
a.             Tutup/klem NGT (bila kemasan NGT tidak disertai penutup).
b.             Kateter Tip 50 cc
c.             Jelly
d.            Tissue
e.             Bengkok
f.              Perlak dan Alas
g.             Stetoskop
h.             Sepasang sarung tangan
i.               Plester
j.               Gunting
k.             Air matang
l.               Ember/baskom penampung
m.           Celemek
n.             Gelas ukur
6.             Pelaksanaan tindakan
1)            Cuci tangan
2)            Gunakan celemek
3)            Gunakan sarung tangan
4)            Lakukan pemasangan Nasogastrik Tube (NGT)
5)            Isi kateter tip dengan air matang kemudian sambungankan dengan ujung selang Nasogastrik Tube (NGT)
6)            Dorong plunger kateter tip perlahan (jangan memaksa)
7)            Setelah memasukan air matang, aspirasi segera untuk menarik cairan
8)            Buang cairan lambung yang keluar sampai air yang keluar lambung sudah jernih
9)            Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari lambung sedah jernih
10)        Setelah pembilasan selesai, selang Nasogastris (NGT) dicabut dan diletakan dalam bengkok (kecuali ada order untuk mempertahankan selang nasogastrik).
11)        Bereskan alat-alat dan pasien di rapihkan
12)        Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempat sampah
13)        Cuci tangan
14)        Dokumentasikan tindakan dalam format yang telah di tetapkan
7.             Dokumentasi terkait
1)            CM  6 ( Lembar Catatan Dokter )
2)            CM 10B ( Lembar Catatan Perawat )
3)            CM 23 ( Lembar Observasi Instalansi Perawatan Intensif)
4)            Unit terkait
a.              Instalansi Rawat Inap Prima 1 dan 2
b.             Instalansi Perawatan Intensif
c.              Instalansi Rawat Jalan
d.             Instalansi Gawat Darurat

















BAB IV
SIMPULAN
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan sumber energi dari makanan , sedangakn vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme jaringan.
Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus:
IMT =              Berat Badan (kg)
(Tinggi Badan (cm)/100)²
Nutris yang kurang, atau yang mengalami masalah dapat dipenuhi dengan pemasangan selang NGT, dan setelah itu selang NGT harus dirawat Pemberian Makan Melalui Selang NGT dan pelepasan dengan prosedur yang baik dan benar, juga teknik lavage baik digunakan dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan nutrisi.
Kadar darah sewaktu (kadar gula darah sewaktu) adalah hasil pengukuran yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih tinggi. Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan 140 mg/dl (gula darah sewaktu).




DAFTAR PUSTAKA

Barbara, C Long. (2003). Perawatan Medical Bedah. Bandung : Yayasan TAPK
Carpento. (1995). Aplikasi Prektek KLinik. Jakarta: EKG
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Sudarth (Edisi 8). Jakarta: penerbitan Buku Kedokteran EGC
Perry peterson potter. 2003. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur dasar Edisi: 5. Jakarta : EGC
Aziz Alimul. 2006. Pengantar KDM Buku 2. Jakarta Salemba Medika.

Tidak ada komentar: